Sunday, February 3, 2019

Materi Akhlak Kelas 6 Madrasah Diniyah Takmiliyah


Materi Akhlak Kelas 6 Semester 2 Madrasah Diniyah Takmiliyah
BAB 6
AKHLAK MADZMUMAH
A.    Akhlak Madzmumah
Akhlak Madzmumah adalah tingkah laku yang tercela atau perbuatan jahat yang meruak iman seseorang dan menjatuhkan martabat manusia.
            Sifat yang termasuk akhlak madzmumah adalah segala sifat yang bertentangan dengan akhlak mahmudah, antara lain: kufur, syirik, munafik, fasik, murtad, takabur, riya, dengki, bohong, menghasud, kikir, boros, dendam, khianat, tamak, fitnah, qatiurrahim, ujub mengadu domda, sombong, putus asa, kotor, mencemari lingkungan, dan merusak alam.


B.     Dalil Kewajiban Menjauhi Perbuatan Buruk
            Diantara ayat al-quran yang memerintahkan kita untuk menjauhi perbuatan jelek adalah sebagai berikut:
فَبَدَّلَ الَّذِينَ ظَلَمُوا قَوْلًا غَيْرَ الَّذِي قِيلَ لَهُمْ فَأَنزَلْنَا عَلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا رِجْزًا مِّنَ السَّمَاءِ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ (59)
Artinya :
“lalu orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Sebab itu kami timpakan atas orang-orang yang lalim itu siksa dari langit, karena mereka berbuat fasik.” (QS. Al Baqarah:59)
            Dalam ayat diatas bahwa orang zalim atau durhaka yang mengganti perintah Allah SWT dan juga mengerjakan sesuatu perbuatan buruk, maka mereka mendapatkan siksaan dari Allah SWT.
            Dalam ayat lain Allah SWT berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَظَلَمُوا لَمْ يَكُنِ اللَّهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلَا لِيَهْدِيَهُمْ طَرِيقًا (168) إِلَّا طَرِيقَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ وَكَانَ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرًا (169)
Artinya :
“168. Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan melakukan kezaliman, Allah sekali-kali tidak akan mengampuni (dosa) mereka dan tidak (pula) akan menunjukkan jalan kepada mereka,
169. kecuali jalan ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah (QS. An-Nisa: 168-169)


Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa orang-orang kafir dan melakukan kezaliman pada ujungnya mereka akan masuk ke dalam api neraka. naudzubillah.
Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda
مِنْ حُسْنِ اِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَالَايَعْنِيْهِ
Artinya: “Merupakan ciri kesempurnaan Islam seseorang adalah ketika dia meninggalkan apa yang tidak ada manfaatnya bagi dirinya.”HR. Bukhari, At Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan Malik)
Dalam hadits tersebut Rasulullah SAW menghendaki kita semua untuk meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat, baik bagi diri sendiri, keluarga, teman, maupun alam sekitar.
Berdasarkan ayat dan hadis di atas setiap akhlak mazmumah harus kita hindari dan menjauhi. Jangan sampai sekecil apapun akhlak-akhlak jelek tersebut mendekati apalagi berkecimpung dalam kehidupan kita. Justru sebaliknya kita harus terus berusaha untuk menghadirkan perilaku perilaku positif dalam hidup kita yang kita sebut dengan akhlak Mahmudah (terpuji).


BAB 7
MENJAUHI HIDUP KOTOR
A.    Pandangan Islam terhadap Hidup Kotor
Melalui kitab suci Alquran Allah SWT telah memberikan informasi spritual kepada manusia untuk bersikap ramah terhadap lingkungan dan hidup bersih. Informasi tersebut memberikan isyarat bahwa manusia harus selalu menjaga dan melestarikan lingkungan agar tidak menjadi rusak, tercemar bahkan menjadi punah. Sebab apa yang Allah SWT berikan kepada manusia semata-mata merupakan suatu amanah.
Melalui Al-Quran Allah SWT membuktikan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kepada umatnya untuk bersikap ramah lingkungan.
Sikap ramah lingkungan yang diajarkan oleh agama Islam kepada manusia dapat dirinci sebagai berikut:
1.      Agar manusia menjadi pelaku aktif dalam mengolah lingkungan serta melestarikannya. perhatikan surat Ar-Rum ayat 9 di bawah ini
أَوَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَيَنظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۚ كَانُوا أَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَأَثَارُوا الْأَرْضَ وَعَمَرُوهَا أَكْثَرَ مِمَّا عَمَرُوهَا وَجَاءَتْهُمْ رُسُلُهُم بِالْبَيِّنَاتِ ۖ فَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَٰكِن كَانُوا أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ (9)

Artinya:
9. dan Apakah mereka tidak Mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum mereka? orang-orang itu adalah lebihkuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. dan telah datang kepada mereka Rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah sekali-kali tidak Berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang Berlaku zalim kepada diri sendiri.



Mengolah serta melestarikan lingkungan tercermin secara sederhana dari tempat tinggal (rumah) seorang muslim. Rasulullah SAW menegaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Thabrani Dari Abu Hurairah Ra: “Jagalah kebersihan dengan segala usaha yang mampu kamu lakukan. Sesungguhnya Allah menegakkan Islam di atas prinsip kebersihan. dan tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang bersih.” (HR Thabrani).

Dari hadis di atas memberikan pengertian bahwa manusia tidak boleh kikir untuk membiayai diri dan lingkungan secara wajar untuk menjaga kebersihan agar kesehatan diri dan keluarga masyarakat kita terpelihara. Demikian pula mengusahakan penghijauan di sekitar tempat tinggal dengan menanamkan pepohonan yang bermanfaat untuk kepentingan ekonomi dan kesehatan di samping juga dapat memelihara peredaran udara yang kita bisa agar selalu bersih bebas dari pencemaran.
2.      Agar manusia tidak berbuat kerusakan terhadap lingkungan. Di dalam surat Ar-Rum ayat 41 Allah SWT memperingatkan bahwa terjadinya kerusakan didarat dan dilaut akibat ulah manusia.
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ (41)
Artinya:
41. telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra bahwa Nabi SAW pernah bersabda, “hati-hatilah terhadap dua macam kutukan; sahabat yang mendengar bertanya: apakah dua hal itu ya Rasulullah? Nabi menjawab yaitu orang yang membuang hajat di tengah jalan atau di tempat orang yang berteduh.”

Di dalam hadis lainnya ditambah dengan membuang hajat di tempat sumber air. dari keterangan di atas jelaslah aturan-aturan agama Islam yang menganjurkan untuk menjaga kebersihan dan lingkungan. Semua larangan tersebut dimaksudkan untuk mencegah agar tidak mencelakakan orang lain sehingga terhindar dari musibah yang menimpanya.
3.      Agar manusia selalu membiasakan diri bersikap ramah terhadap lingkungan di dalam surat Hud ayat 117 Allah SWT berfirman:
وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَىٰ بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ (117)
Artinya:
117. dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.

B.     Perilaku Hidup Kotor
1.      Pencemaran Udara
Salah satu fungsi udara adalah untuk menghalangi bumi dalam mempertahankan hawa panas yang diperolehnya dari matahari. Selain itu, manusia membutuhkan oksigen untuk kelangsungan hidupnya dan kebutuhan yang diperlukan nya melalui pernapasan ini akan terpenuhi dengan adanya hawa yang bersih dan sehat. Oleh karena itu memanfaatkan udara yang bersih dan sehat merupakan salah satu dari kebutuhan primer manusia.
Namun dari sisi yang lain perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat tingkat pencemaran udara semakin tinggi dan secara bertahap kita menyaksikan juga semakin berkurangnya ruang hijau perkotaan serta terjadinya pencemaran lingkungan hidup.
Limbah atau sampah sampah yang tidak dikumpulkan dengan cara yang benar dan sehat maka limbah dan sampah tersebut akan menjadi faktor pencemaran lingkungan hidup dan pembawa bencana bagi keselamatan masyarakat. Seseorang telah bertanya kepada Imam Shadiq As tentang pernapasan dengan udara yang tercemar dan kebergantungan hidup manusia dengannya. Beliau berkata: “segala sesuatu yang jika dikonsumsi (minum atau menghisap) akan membahayakan tubuh manusia maka mengkonsumsinya adalah haram kecuali apabila dalam keadaan darurat.”

2.      Membuang Sampah dan Limbah Sembarangan
Limbah atau sampah yang tidak dikumpulkan dengan cara yang benar dan sehat maka limbah dan sampah tersebut akan menjadi faktor pencemaran lingkungan hidup dan pembawa bencana bagi keselamatan masyarakat.
Sampah dan limbah-limbah menyimpan berbagai mikroba dan menjadi tempat perkembangbiakan serangga serta berbagai sumber penyakit. Oleh karena itu, Rasulullah SAW dalam salah satu hadisnya bersabda: “jangan menyimpan sampah di dalam rumah pada malam hari, melainkan keluarkan sampah-sampah tersebut pada siang hari karena sampah merupakan tempat berkumpulnya setan.”
Begitupun mengenai buang hajat, Islam memberikan tuntunan yang baik. Dalam salah satu hadisnya, Rasulullah SAW melarang membuang kotoran besar di tepian air yang mengalir di dekat mata air yang jernih dan dibawah pepohonan yang berbuah. dalam riwayat yang lain dikatakan Rasulullah SAW melarang manusia membuang air kecil di bawah pepohonan yang berbuah, di halaman atau di atas air yang tergenang.
Oleh karena itu, Islam melarang kita untuk mencemari lingkungan hidup dan selainnya baik dengan tindakan maupun perbuatan, tidak boleh acuh tak acuh terhadap persoalan persoalan yang berkaitan dengan kesehatan dan tidak berhak menghilangkan peluang masyarakat dalam memperoleh kehidupan yang sehat.









Materi Akhlak Kelas 6, Materi Akhlak Kelas 6 Madrasah Diniyah Takmiliyah, Buku Akhlak Kelas 6 Diniyah Takmiliyah

1 comment:

  1. Assalamualaikum Ustadz/ustadzah.
    Izin copy paste materi pelajaran.
    Terimakasih

    ReplyDelete